Langsung ke konten utama

"Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa"



"Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa"


Sejarah secara harfiyah :
Sejarah berasal dari bahasa “arab” yaitu sajarotun atau yang di artikan yaitu suatu pohon, penafsiran kenapa di abil dari kata  pohon ?  Berawal dari kisah nabi pertama kita, yang bernama Nabi Adam As. Yang mana beliau terjebak oleh bujuk rayu setan yang bersemayam  menjelma didalam tubuh istrinya, dengan perintah istrinya, ingin memakan buah Kholdi yang tumbuh diperataran surga, akhirnya Nabi. Adam As mengambilnya dan langsung di usir oleh Allah Swa. Dari surga, dengan ijin Allah sepasang adam dan hawa ini di pisahkan hingga beberapa tahun dibumi.
Kenap Allah menggunakan pohon dari semua kejadian Adam dan Hawa ? karna pohon adalah suatu tumbuhan yang memiliki akar, tangkai, ranting, daun, bunga dan buah. Sejarah ibaratkan ranting-ranting yang lebat dengan buahnya. Sekaligus akar yang menjadi awal dari kokoh dan tidaknya pohon, atau bisa kita umpamakan akar adalah asal mula tumbunya dahan, tangkai dan ranting.
Sejarah Secara Istilah :
Sesuatu yang sudah terjadi dimasa lampau, yang menjadi sebuah bukti atau kisah terjadinya sesuatu , contoh Kita sudah mendapatkan prestasi disekolah dan mendapatkan sebuah piagam. Itu dinamakan sejarah/Tareh. Sesudah kita mengetahui pengertian sejarah saya akan mencoba menjelaskan dan mengemukakan.
Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah Jawa
Sebelum Islam masuk ke tanah Jawa, mayoritas masyasarakat jawa menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selain menganut kepercayaan tersebut masyarakat Jawa juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya Hindu dan Budha dari India. Seiring dengan waktu berjalan tidak lama kemuadian Islam masuk ke Jawa melewati Gujarat dan Persi dan ada yang berpendapat langsung dibawa oleh orang Arab.
Sejarah Awal Agama Islam Masuk Ke Tanah JawaKedatangan Islam di Jawa dibuktikan dengan ditemukannya batu nisan kubur bernama Fatimah binti Maimun serta makam Maulana Malik Ibrahim. Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam yaitu: perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam masalah ini adalah
1.Bagaimanakah proses Islam masuk ke tanah Jawa ?,
2. Bagaimana peran Wali Songo dan metode pendekatannya?,
Semoga kalian yang membaca termotivasi. !
Islam Masuk Ke Tanah Jawa
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit.
Peranan Wali Songo dan Metode Pendekatannya
Era Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa peranan Wali Songo sangat besar dalam mendirikan kerajaan Islam di Jawa. Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur
2. Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
3. Sunan Drajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
4. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
5. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
6. Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di Jawa dan luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
7. Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
Salah satu cara penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para Wali tersebut ialah dengan cara mendakwah. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat (sebagai objek dakwah), dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Oleh sebab itu, kita sebagai umat islam yang di anjurkan untuk saling mengingatkan satu sama lain, membedakan mana yang hak dan yang batil, kita harus menggunakan data yang pasti, siasat atau taktik yang sangat hebat. Karna berhasilnya usaha kita dalam menyadarkan seseorang tidak lepas dari, Kesungguhan kita untuk merubah/memperbaiki dan motivasi diri yang sangat kuat. Kita dapat menggunakan metode pendekatan yang sudah dilakukan oleh para Wali dengan prinsif, Tawajun, Tawasut, Taadul dan Tasamuh.
“Semoga apa yang saya tulis kali ini bermanfaat bagi anda”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

K.H.R Ibrohim

 K.H.R ibrohim menikah dengan eyang emba/eyang lamsi dan di karuniai 8 putra : 1 .  K.H.R abdul karim/mama wakil (Makam pacar) ( Putra2nya ) 2. Eyang R Eumes ( Putra2nya ) 3. Eyang R Engki ( Putra2nya ) 4. K.H.R Zaenal Mustopa /Eyang Empa ( Putra2nya ) 5. K.H.R Abdul Hakim ( Putra2nya ) 6. Eyang R Abi 7. Eyang R Ambi ( Putra2nya ) 8. Eyang R Unil ( Putra2nya )

Keturunan Mama Syamsudin cikancung

Mama Syamsudin Cikancung      Makam Mama Syamsudin berada di kp.cileles desa srirahayu kec. Cikancung. Mama Syamsudin kemungkinan hidup di abad ke 18 Masehi atau abad ke 12 Hijriah kemungkinan hampir sama dengan eyang Asim (L.1775 M) janggawareng pinpinan majlis ta'lim Almarfu'iah I K.R. Dudu Abdul rohman atau juga syaih faqih ibrohim/eyang salinggih (L.1735 M) Udeg siwur Pinpinan Majlis ta'lim Al marfu'iah I atau juga embah Zakaria cibiuk (L. 1773 M) Udeg-udeg Pinpinan majlis Ta'lim Al marfu'iah I Menantu eyang Fatimah binti syaih wali ja'far Shadik haruman cibiuk atau juga Syaih Ahmad dardir (L.1715 M) atau Murtadha azabidi al husaini pengarang ittihafussadatil muttaqin (L.1732 M) atau Burhanuddin ibrohim pengarang hasiyah bajuri syarah fathul qorib (L.1783 M) Dll. Beliau (Mama syamsudin) adalah keturunan dari ci jenuk yaitu eyang kalidin bin eyang kamaludin bin eyang muhamad syafii(pangeran raja atas angin) dan silsilahnya tersambung ke syaih ...

Rd Fufu Marfu'ah

       Rd Fufu Marfu'ah adalah Sesosok Ibu Rumah Tangga kelahiran Tahun 1926 M wafat pada tahun 2009 M / magrib tgl 10 dzul hijjah tahun (?) yang dibanggakan oleh para putranya, sesosok ibu yang melahirkan orang2 hebat menurut para cucu2 nya, pernah K.R Dudu Abdul rohman berkata "da hebatna enek mah, jadi unggal incu teh asa pang incu kesayanganna, sok coba rata2 boboraah incu anak oge sok ka lolobaan mah sok asa dipilih kasihkeun hayoh we kasi eta, ieu mah incu coba".         R. Fufu Marfu'ah adalah putra K.H.R Holil/sarbini (1872 M-1932 M) putra ke dua dari K.H.R Zarkasih Hasan Maulani/Mama cikelepu wetan (1847 M-1942 M) sekaligus adik dari K.H.R Mahfud (1870 M-1954 M) pendiri pondok pesantren Wates limbangan, ibu nya bernama R Nunu siti rofiah (1885 M-1965 M) putra K.H.R Muhammad ali abdul rohman Al athas/pak onggoh/ Mama Cikelepu kulon (1857 M-1943 M/1272 H-1363 H). R Siti Rofi'ah dan K.H.R Holil/Sarbini ( kedua orang tua R Fufu Marf...