Langsung ke konten utama

“Jenis-jenis Lembaga Pendidikan”


“Jenis-jenis Lembaga Pendidikan”
 
Menjadi manusia yang berakal yang lebih mengedepankan akalnya itu lebih baik dari pada manusia  yang suka menggunakan nafsunya, perasaan/rasa yang dimiliki oleh manusia sama halnya dengan hewan-hewan yang ada di dunia, maka dari itu yang membedakan manusia dengan hewan adalah manusia yang suka menggunakan akalnya dengan baik, untuk bisa menggunakan akal yang sempurna, harus melalui suatu pembelajaran/pendidikan.
Di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits secara eksplisit tidak disebutkan secara khusus mengenai adanya lembaga pendidikan, sekolah atau madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan selengkapnya akan dikemukakan sebagai berikut:
 
A.    Keluarga
Menurut HammudahAbd Al-Ati, definisi keluarga secara operasional adalah suatu struktur yang bersifat khusus, satu sama lain dalam keluarga mempunyai ikatan melalui hubungan darah atau pernikahan. Sistem kekeluargaan menurut Islam adalah “al-usrat az-zawjiyyah” (suami istri) yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak yang belum cukup umur atau berumah tangga. Anak yang telah menikah dipandang telah membuat keluarga pula.
Keluarga merupakaan lembaga pendidikan yang pertama, tempat peserta didik perta kali menerima pendidikan dan bimbingan dari orangtua atau anggota keluarga lain. Keluargalah yang meletakkan dasar-dasar kepribadian anak, karena pada masa ini, anak lebih peka terhadap pengaruh pendidik (orangtua). Lembaga pendidikan pertama dalam Islam adalah keluarga atau rumah tangga. Rumah sebagai lembaga pendidikan dalam Islam sudah diisyaratkan oleh Al-Qur’an, seperti yang terkandung dalam Asy-Syura ayat 26 sebagai berikut :
Artinya: “Berikanlah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat”. (Asy-Syura : 214)
    Jadi sudah seharusnya seorang anak mendapatkan pendidikan dari kedua orang tuanya, lantas kenapah ada beberapa anak yang tidak mau dinasehati oleh orang tuanya ? mungkin kurangya bisa bradaptasi dengan anaknya, karna bahasa atau prilaku yang dikeluarkan seorang ayah/ibu kurang  menyakini seorang anak. Menguatkan yang disampaikan oleh kita supaya seorang anak mematuhi itu sudah menjadi keharusan, jangan sampai ayah/ibuh kalah dengan anaknya yang ingin melakukan kesalahan.
   
B.     Sekolah (Madrasah)
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga. Semakin besar anak, semakin banyak kebutuhannya. Kerana keterbatasannya, orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut. Oleh karena itu, orangtua menyerahkan sebagian tanggung  jawabnya kepada sekolah. Masa sekolah bukan satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar. Namun disadari bahwa sekolah ( Madrasah ) merupakan tempat dan saat yang strategis bagi pemerintah dan masyarakat untuk membina peserta didik dalam menghadapi kehidupan masa depan.
Berlaku bijak kepada anak dan lembaga sekolah (madrasah) akan mempercepat keberhasialan anak dalam proses pembelajaran,
Tugas guru dan pemimpin sekolah, di samping memberikan pendidikan budi pekerti dan keagamaan, juga memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan. Pendidikan budi pekerti dan keagamaan di sekolah (Madrasah) haruslah merupakan lanjutan, setidak-tidaknya jangan bertentangan dengan apa yang diberikan dalam keluarga.
C.    Masyarakat
Masyarakat turut serta dalam memikul tanggung jawab pendidikan. Masyarakat dapat diartikan sebagai kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan, dan agama setiap masyarakat. masyarakat memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat atau penguasa yang ada di dalamnya.
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang kedua setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan ini telah dimulai sejak anak-anak, berlangsung beberapa jam dalam satu hari selepas dari pendidikan keluarga dan sekolah. Corak pendidikan yang diterima peserta didik dalam masyarakat ini banyak sekali, yaitu meliputi segala bidang, baik pembentukan kebiasaan, pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Aktivitas dan interaksi antar sesama manusia dalam badan pendidikan tersebut banyak mempengaruhi perkembangan kepribadian anggotanya cenderung berwarna islami pula. Sebaliknya, jika aktivitas dan interaksi di dalamnya bercorak sekuler maka kepribadian anggotanya akan cenderung seperti itu pula.
Menurut Sidi Gazalba, lembaga yang berkewajiban melaksanakan pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Rumah tangga, yaitu pendidikan primer untuk fase bayi dan fase kanak-kanak sampai usia sekolah. Pendidikannya adalah orangtua, sanak kerabat, family, saudara-saudara, teman sepermainan,dan kenalan pergaulan.
      Jadi alangkah baiknya kita sebagi pendidk yang ada dirumah, tau akan kewajiban dan hak, ketika seorang anak tidak menjadi seorang berpendidikan. Penyebab runtunya moaral remaja dan anak-anak tidak lepas dari peran dari keluarganya jadi jangan salahkan anak kita nakal, kalu kita sebagi orang tua tidak memberi contoh berbuat baik atau melakukan hal-hal yang di anjurkan oleh Allah. Didalam bersikap
2. Sekolah, yaitu pendidik sekunder yang mendidik anak mulai dari usia masuk sekolah sampai ia keluar dari sekolah tersebut. Pendidikannya adalah guru yang professional.
    Sudah seharusnya anak kita diberi pendidikan yang layak dan mendapatkan guru yang propesional, untuk bekal kehidupan anak kita selanjutnya, terkadang kita sebagai orang tua selalu acuh tak acuh tentang bagaimana proses pembelajaran anak kita yang berlangsung di sekolah, seharusnya kita sebagi orang tua harus memantau sampaimana perkembangan anak kita.
3. Kesatuan sosial, yaitu pendidikan terakhir yang merupakan pendidikan yang terakhir tetapi bersifat permanen. Pendidikanya adalah kebudayaan, adat istiadat, dan suasana masyarakat setempat. (Gazalba, 1970: 26-27)
      Lingkungan sangat berpengaruh terhadap mental seorang remaja dan anak-anak maka dari itu kita sebagi remaja harus bisa memilih atau membedakan mana pergaulan (lingkungan/sosial) yang baik untuk kita dan mana pergaulan (lingkungan,sosial) yang buruk untuk kita,
Masjid Depan.jpg

D.  Masjid
Peran masjid dalam pendidikan Islam antara lain adalah, pertama, peran masjid sebagia lembaga pendidikan informal dapat dilihat dari segi fungsinya sebagai tempat ibadah, sedangkan peran masjid sebagai lembaga nonformal dapat dilihat dari sejumlah kegiatan pendidikan dan pengajaran dalam bentuk halaqah (lingkungan studi) yang dipimpin oleh seorang ulama. Kedua, peran masjid sebagai lembaga pendidikan sosial kemasyarakatan dan kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan kepentingan mesyarakat dapat dipelajari di masjid dengan cara melibatkan diri dalam kegiatan yang bersifat amaliyah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

K.H.R Ibrohim

 K.H.R ibrohim menikah dengan eyang emba/eyang lamsi dan di karuniai 8 putra : 1 .  K.H.R abdul karim/mama wakil (Makam pacar) ( Putra2nya ) 2. Eyang R Eumes ( Putra2nya ) 3. Eyang R Engki ( Putra2nya ) 4. K.H.R Zaenal Mustopa /Eyang Empa ( Putra2nya ) 5. K.H.R Abdul Hakim ( Putra2nya ) 6. Eyang R Abi 7. Eyang R Ambi ( Putra2nya ) 8. Eyang R Unil ( Putra2nya )

Keturunan Mama Syamsudin cikancung

Mama Syamsudin Cikancung      Makam Mama Syamsudin berada di kp.cileles desa srirahayu kec. Cikancung. Mama Syamsudin kemungkinan hidup di abad ke 18 Masehi atau abad ke 12 Hijriah kemungkinan hampir sama dengan eyang Asim (L.1775 M) janggawareng pinpinan majlis ta'lim Almarfu'iah I K.R. Dudu Abdul rohman atau juga syaih faqih ibrohim/eyang salinggih (L.1735 M) Udeg siwur Pinpinan Majlis ta'lim Al marfu'iah I atau juga embah Zakaria cibiuk (L. 1773 M) Udeg-udeg Pinpinan majlis Ta'lim Al marfu'iah I Menantu eyang Fatimah binti syaih wali ja'far Shadik haruman cibiuk atau juga Syaih Ahmad dardir (L.1715 M) atau Murtadha azabidi al husaini pengarang ittihafussadatil muttaqin (L.1732 M) atau Burhanuddin ibrohim pengarang hasiyah bajuri syarah fathul qorib (L.1783 M) Dll. Beliau (Mama syamsudin) adalah keturunan dari ci jenuk yaitu eyang kalidin bin eyang kamaludin bin eyang muhamad syafii(pangeran raja atas angin) dan silsilahnya tersambung ke syaih ...

Rd Fufu Marfu'ah

       Rd Fufu Marfu'ah adalah Sesosok Ibu Rumah Tangga kelahiran Tahun 1926 M wafat pada tahun 2009 M / magrib tgl 10 dzul hijjah tahun (?) yang dibanggakan oleh para putranya, sesosok ibu yang melahirkan orang2 hebat menurut para cucu2 nya, pernah K.R Dudu Abdul rohman berkata "da hebatna enek mah, jadi unggal incu teh asa pang incu kesayanganna, sok coba rata2 boboraah incu anak oge sok ka lolobaan mah sok asa dipilih kasihkeun hayoh we kasi eta, ieu mah incu coba".         R. Fufu Marfu'ah adalah putra K.H.R Holil/sarbini (1872 M-1932 M) putra ke dua dari K.H.R Zarkasih Hasan Maulani/Mama cikelepu wetan (1847 M-1942 M) sekaligus adik dari K.H.R Mahfud (1870 M-1954 M) pendiri pondok pesantren Wates limbangan, ibu nya bernama R Nunu siti rofiah (1885 M-1965 M) putra K.H.R Muhammad ali abdul rohman Al athas/pak onggoh/ Mama Cikelepu kulon (1857 M-1943 M/1272 H-1363 H). R Siti Rofi'ah dan K.H.R Holil/Sarbini ( kedua orang tua R Fufu Marf...